Jumat, 28 Januari 2011

Dimanakah Letaknya Cinta

Setiap orang berbeda persepsi tentang cinta.Ada yang menyebut cinta umpama cokelat.Manis dan mengasyikkan,sekali makan,mau lagi,mau lagi.
Ada pula yang mengandaikan,sekali terjatuh dalam lembah cinta,seluruh diri bagai terkena kurap! Kalau tidak dikawal perasaan,sakitnya menyelinap ke segenap jiwa.
Ingat lagi bila pertama kali jatuh cinta??
Kata pujangga lama,cinta datang dari mata turun ke hati.Bahasa mata yang listrik umpama magic yang mampu mengungkap cinta.Hanya dengan satu kedipan cinta dapat digoncang tanpa sentuhan!
Bayangkan ketika itu....cinta pertama mendebarkan dada.Ada yang merasakan bumi seolah beranjak dari porosnya,ada juga yang bilang nafas bagai terhenti sesaat,ada gelisah yang meresahkan,akal pula bagai diberi isyarat oleh hati,cinta mulai berputik.
Tanyalah orang yang bercinta,kata mereka,dengan menyebut kalimah cinta dan sayang dapat membahagiakan perasaan dan mendamaikan fikiran.Cinta,kasih dan sayang yang benar-benar lahir dari jiwa sebenarnya mempunyai ruh dan perasaan.Tetapi kalau sekedar mainan dibibir,sifatnya memang sementara.Sekedar enak diucap tapi tidak memberi rembarang arti,jauh sekali membawa maksud satu ikatan jiwa.

Dimanakah letaknya cinta?
Apakah sebenarnya berdegup didada?
Ataukah cinta tersimpan dihati?
Mungkinkah cinta itu ada difikiran?

Yang pasti kalau sudah diamuk cinta,hidup menjadi tidak karuan,apa yg dilakukan menjadi serba salah.
Seribu gejolak perasaan bermain dalam diri,sekejap merajuk kemudian menangis.Tidak sampai sejam,bila sudah dipujuk,bisa pula tersenyum ketawa.
Pusaran angin yang bertiup kala bercinta memang susah diduga.
Seorang ahli antropologi Amerika,Dr.Helen Fisher dari Rutgers University,New Jersey turut membuat satu penyelidikan dasar mengupas perasaan cinta dengan menggunakan alat pengimbas otak.Kajiannya telah mengenal pasti ada tiga jenis emosi yang dihasilkan oleh akal; Nafsu Syahwat,Perasaan Ketagihan/tergila2,dan keintiman.
Menurutnya,apabila akal memberi isyarat ketagihan,bayangan seseorang itu tercetus di otak dan sulit untuk disingkirkan.Otak akan terus memberi fokus pada kualitas yang positif dan mengabaikan sifat buruk mereka.Pada peringkat ketagihan (infatuation) ini,beberapa tindak balas kimia akan tercetus di otak.
Satu penemuan telah terbukti yaitu perasaan ketagihan ini sebenarnya tidak kekal hanya mampu bertahan sekitar 3-12 bulan dan inilah yang sering mengelirukan individu.Perasaan ketagihan inilah yang menjamin kesinambungan populasi manusia.Pasangan suami istri terus bersama walaupun sudah bertahun-tahun berkawin karena didorong oleh nafsu dan ketagihan.

(Ngopi heula ahh,,,,panon tos teu kiat mentel..yeuh)

1 komentar: